Do You Believe It? You Should Visit Indonesia !

Jumat, 23 September 2016

Bahan dan Fungsi Malam Saat Membatik

Bahan dan Fungsi Malam Saat Membatik

Ada yang sudah tahu lilin malam?

Malam atau yang sering disebut sebagai lilin, merupakan salah satu bahan baku penting untuk membuat batik, khususnya batik tulis dan batik cap. Fungsi dari bahan ini dalam proses pembuatan batik adalah untuk menutupi bagian tertentu agar tidak terkena pewarna.

Proses kerja malam dan pewarna pada pembuatan batik pada prinsipnya memanfaatkan dua sifat bahan yang saling bertolak belakang sebagaimana minyak dan air, lilin mengandung minyak sedangkan pewarna mengandung air. Bagian-bagian tertentu yang diberi lilin secara otomatis tidak bisa ditembus oleh pewarna.

Pada jaman dahulu, orang jawa banyak memanfaatkan sarang lebah untuk membatik, karena bagian dalam dari sarang lebah tersebut terdapat kumpulan struktur berbentuk heksagonal yang terbuat dari semacam lilin, lilin ini tersusun dari ester asam lemak dan berbagai senyawa alkohol rantai panjang. Orang jawa menyebut sarang lebah adalah “Malam”, oleh karena itu hingga saat ini lilin untuk membatik sering disebut malam.

Lilin Malam Batik ( bahankain.com)

Lilin batik secara umum terbuat dari berbagai macam bahan yang mampu menahan air. Beberapa bahan tersebut diantaranya Gondorukem, Getah Damar, Parafin, Microwax, lemak binatang (kendal, gajih), minyak kelapa, lilin tawon, lilin Lanceng dan lainnya. Adapun komposisi bahan pembuatnya disesuaikan agar saat lilin digunakan memilikidaya tahan terhadap air, dapat meleleh saat panas (akan meleleh kira-kira pada suhu 59 derajat celcius), tidak mudah pecah saat kering dan mampu menempel pada kain secara baik.

Tidak ada aturan baku dalam mengatur komposisi saat membuat lilin batik, hampir setiap pengrajin memiliki formulanya masing-masing. Bagi pengrajin batik yang berpengalaman, lilin batik yang dibeli di pasaran tidak begitu saja digunakan namun akan diproses terlebih dahulu sesuai ukuran yang ia inginkan.

Secara umum lilin batik terdiri dari tiga macam, yakni malam klowong, tembok dan bironi. Malam klowong digunakan untuk nglowongi atau pelekatan pertama pada motif yang sudah dibuat (mempertegas pola). Malam tembok digunakan untuk nemboki/ngeblok atau mengisi bidang yang luas pada sebuah pola. Sedangkan malam bironi digunakan untuk menutupi warna biru serta isen-sen.

Untuk efisiensi bahan, para pembatik pada umumnya dapat mendaur ulang sisa malam yang telah digunakan. Setelah batik dilorod (direbus), maka malam yang terlepas dari kain dapat dikumpulkan, diolah dan dimanfaatkan kembali.


original post by : kesolo.com 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Tweets


BBCIndonesia.com | Dunia

Detik News

Translate